Setan atau Malaikat?


Mahluk yang paling menakjubkan adalah manusia, karena dia bisa memilih untuk menjadi “setan atau malaikat”. –John Scheffer-
 
Dari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya. Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya.
Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud remaja yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran. Atau dia punya masalah dengan Yudi, anak saya?

Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal. Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini, saya hanya seorang diri. Kang Yayan, suami saya, ke kantor. Yudi sekolah, Yuni yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Nia sudah seminggu tidak masuk.
Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk.
Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk? Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu berdiri di samping tiang telepon. Saya punya pikiran lain. Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti berburuk sangka seperti tadi. Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk, tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah?
Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah. Apa maksudnya? Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya.
Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa ada yang memukul.
Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah. Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.
Saya pernah melihat anak muda yang gelisah itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau dua minggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan, saya ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya. Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib.
Dan hari ini, lelaki yang gelisah dan si penabrak yang mencopet itu, mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu. Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan surat-surat penting, tidak ada yang berkurang.
Lama saya melihat dompet itu dan melamun. Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya. Bukankah itu ajaib, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan?
Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu. Isinya seperti ini:
—–
“Ibu yang baik…, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya.
Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah. Bapak saya di-PHK dan tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak, membeli alat-alat sekolah dan memberi ongkos. Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan judi buntut yang beredar sembunyi-sembunyi itu.
Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng-gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik-adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras.
Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen. Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat. Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu.
Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak laknat. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya?
Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa. Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi.
Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa. Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang mengeluarkan ratusan ribu untuk sekali makan.
Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet. Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet.
Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan, saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih.
Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter. Tapi Ibu…, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang. Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya, Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita.
Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu…, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang-orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf.”
—–
Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal anak muda itu ketika saya menanyakannya.
Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Yayan membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya ke luar kota, saya tidak segembira biasanya.Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja.
Kang Yayan dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini. Tapi mau bagaimana, hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya.
Saya menolaknya meski Kang Yayan bilang tidak apa sekali-sekali. Saat saya ulang tahun, Kang Yayan menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri. Dan siangnya, dengan dibantu Bi Nia, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Yayan dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan.
Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Yayan dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir dimata saya.
Yuni menghampiri saya dan bilang, “Mama, saya bangga jadi anak Mama.” Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)
»»  read more

Pasangan Hidup Sejati

http://godlove.files.wordpress.com/2007/05/princess_cut_diamond_large.jpg

Suatu waktu, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit. Sama halnya dengan istri yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Dia selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini. Dia lah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang padanya, namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri." Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri Keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, akuakan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku? Ia terdiam.

"Tentu saja tidak, "jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku? Istrinya menjawab, Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati. Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku?

Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya" Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu. Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu. Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

******* KESIMPULANNYA*******

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita.

Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan.

»»  read more

Perbedaan Antara Cinta dan Suka


http://ikafhua99.files.wordpress.com/2008/11/sc-cintasurat21.jpg


Di dalam kehidupan ini ada beberapa orang yang sering bingung dan kurang paham dengan arti cinta dan suka. Memang bedanya sangat tipis tetapi kalau diperhatikan lebih mendalam maka kita kan
mendapatkan sebuah rahasia cinta dengan jelas.

Berikut ini rahasia cinta yang dapat kita lihat perlakuan dan tanda-tandanya.

Di hadapan orang yang kau cintai, musim dingin berubah menjadi musim semi yang indah
Di hadapan orang yang hanya kau sukai, musim dingin tetap saja musim dingin mungkin hanya suasananya lebih indah sedikit

Jika saat Kau berada dihadapan orang yang kau cintai, jantungmu tiba tiba berdebar lebih cepat !!!
Tapi jika sedang dihadapan orang yang hanya kau sukai, kau hanya merasa senang dan gembira saja, tak lebih....

Apabila engkau melihat kepada mata orang yang kau cintai, matamu berkaca kaca....
Tapi Apabila engkau melihat kepada mata orang yang HANYA kau sukai, engkau cuma tersenyum saja

Di hadapan orang yang kau cintai, kata kata yang keluar berasal dari perasaan yang terdalam
Tapi Di hadapan orang yang kau sukai, kata kata hanya keluar dari pikiran saja

Jika orang yang kau cintai menangis, engkaupun akan ikut menangis disisinya dan jika orang yang kau sukai menangis, engkau hanya menghibur saja

Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga

Jadi jika kau mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga
Tapi apabila kau mencoba menutup matamu dari orang yang kau cintai, cinta itu berubah menjadi tetesan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama....

"Tetapi selain rasa suka dan rasa cinta... ada perasaan yang lebih mendalam. Yaitu rasa sayang....
Rasa yang tidak hilang secepat rasa cinta. Rasa yang tidak mudah berubah.
Perasaan yang dapat membuatmu berkorban untuk orang yang kamu sayangi. Mau menderita demi kebahagiaan orang yang kamu sayangi.

Cinta ingin memiliki. Tetapi Sayang hanya ingin melihat orang yang
disayanginya bahagia.. walaupun harus kehilangan."


»»  read more

Pasangan Dari Tuhan

http://nanbija.files.wordpress.com/2009/05/pasangan-angsa.jpg

Bertahun-tahun yang lalu aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup, “Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tak hanya aku meminta kepada Tuhan, akupun menjelaskan kriteria pasangan yang aku inginkan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian... Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini aku impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu,aku menambahkan daftar kriteria yang aku inginkan dalam pasanganku. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku, "Hambaku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan"

Aku bertanya lagi,"Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena aku adalah Tuhanmu dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar" Kemudian aku bertanya lagi " Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan. "Aku akan menjelaskannya kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagi Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiku untuk memberikan seseorang yang penuh cinta kasih kepadamu tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitive, namun engkau sendiri tidak"

Kemudian Ia berkata, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini, daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulang dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu."

"Pernikahan adalah seperti madrasah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk membuat kalian menjadi manusia yang lebih baik lagi, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."


»»  read more

Cinta Lelaki Biasa (kisah nyata)

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyzyR0Boocs_D5lpbMrwZdE_niRUAEdRYKA9gMERnSdIgu1j-AW3JbROeAv3ioGbBVHXlqZjxsTvakMCjp1s0AfDmVUqhCewbNF9eu60EvRVm30xggDdM7o4WlD81lzDqTd30eWkLN1HE/s1600-r/love_banner_10.gif

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya. Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan. Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu. Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka. Kamu pasti bercanda! Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda. Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak. Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah. Tapi kenapa? Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania! Cukup! Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Setahun pernikahan. Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka. Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia. Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania. Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan. Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama. Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik. Cantik ya? dan kaya! Tak imbang! Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya. Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan! Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil. Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang. Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali. Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya. Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan. Dokter? Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar. Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat? Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri. Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir. Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat. Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis. Mama Nania yang baru tiba, menangis.

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..
Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya. Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh. Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi. Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli. Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun. Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.

Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat. Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua! Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya. Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta.
Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi? Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan. Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna.

Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya. Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

- Yakin akan Iman & Taqwa serta kesabaran kuncinya -

Sumber : Kikil dot com
»»  read more

Pemberian Terbaik Kepada Raja

http://www.deptan.go.id/daerah_new/jambi/tanjung_timur/gambar/Tanaman%20Pangan/Petani.jpg

Suatu ketika, hiduplah seorang petani bersama keluarganya. Mereka menetap di sebuah kerajaan yang besar, dengan raja yang adil dan bijaksana. Beruntunglah siapa saja yang tinggal disana. Tanahnya subur, keadaannya pun aman dan sentosa. Semuanya hidup berdampingan, tanpa pernah mengenal perang ataupun bencana.

Setiap pagi, sang petani selalu pergi ke sawah. Tak lupa ia membawa bajak dan kerbau peliharaannya. Walaupun sudah tua, namun bajak dan kerbau itu selalu setia menemaninya bekerja. Sisi-sisi kayu dan garu bajak itu tampak mengelupas, begitupun kerbau yang sering tampak letih jika bekerja terlalu lama. "Inilah hartaku yang paling berharga", demikian gumam petani itu dalam hati, sembari melayangkan pandangannya ke arah bajak dan kerbaunya.

Tak seperti biasa, tiba-tiba ada serombongan pasukan yang datang menghampiri petani itu. Tampak pemimpin pasukan yang maju, lalu berkata, "Berikan bajak dan kerbaumu kepada kami. "Ini perintah Raja!". Suara itu terdengar begitu keras, mengagetkan petani itu yang tampak masih kebingungan.

Petani itu lalu menjawab, "Untuk apa, sang Raja menginginkan bajak dan kerbauku? "Ini adalah hartaku yang paling berharga, bagaimana aku bisa bekerja tanpa itu semua. Petani itu tampak menghiba, memohon agar diberikan kesempatan untuk tetap bekerja. "Tolonglah, kasihani anak dan istriku…berilah kesempatan sampai besok. Aku akan membicarakan dengan keluargaku…"

Namun, pemimpin pasukan berkata lagi, "Kami hanya menjalankan perintah dari Baginda. Terserah, apakah kau mau menjalankannya atau tidak. Namun, ingatlah, kekuasaannya sangat kuat. "Petani semacam kau tak akan mampu melawan perintahnya." Akhirnya, pasukan itu berbalik arah, dan kembali ke arah istana.

Di malam hari, petani pun menceritakan kejadian itu dengan keluarganya. Mereka tampak bingung dengan keadaan ini. Hati bertanya-tanya, "Apakah baginda sudah mulai kehilangan kebijaksanaannya? Kenapa baginda tampak tak melindungi rakyatnya dengan mengambil bajak dan kerbau kita? Gundah, dan resah melingkupi keluarga itu. Namun, akhirnya, mereka hanya bisa pasrah dan memilih untuk menyerahkan kedua benda itu kepada raja.

Keesokan pagi, sang petani tampak pasrah. Bersama dengan bajak dan kerbaunya, ia melangkah menuju arah istana. Petani itu ingin memberikan langsung hartanya yang paling berharga itu kepada Raja. Tibalah ia di halaman Istana, dan langsung di terima Raja. "Baginda, hamba hanya bisa pasrah. Walaupun hamba merasa sayang dengan harta itu, namun hamba ingin membaktikan diri kepada Baginda. Duli Paduka, terimalah pemberian ini…."

Baginda Raja tersenyum. Sambil menepuk kedua tangannya, ia tampak memanggil pengawal. "Pengawal, buka selubung itu!! Tiba-tiba, terkuaklah selubung di dekat taman. Ternyata, disana ada sebuah bajak yang baru dan kerbau yang gemuk. Kayu-kayu bajak itu tampak kokoh, dengan urat-urat kayu yang mengkilap. Begitupun kerbau, hewan itu begitu gemuk, dengan kedua kaki yang tegap.

Sang Petani tampak kebingungan. Baginda mulai berbicara, "Sesungguhnya, aku telah mengenal dirimu sejak lama. Dan aku tahu kau adalah petani yang rajin dan baik. Namun, aku ingin mengujimu dengan hal ini. Ternyata, kau memang benar-benar hamba yang baik. Engkau rela memberikan hartamu yang paling berharga untukku. Maka, terimalah hadiah dariku. Engkau layak menerimanya…."

Petani itu pun bersyukur dan ia pun kembali pulang dengan hadiah yang sangat besar, buah kebaikan dan baktinya pada sang Raja.

***
Teman, bisa jadi, tak banyak orang yang bisa berlaku seperti petani tadi. Hanya sedikit orang yang mau memberikan harta yang terbaik yang dimilikinya kepada yang lain. Namun, petani tersebut adalah satu dari orang-orang yang sedikit itu. Dan ia, memberikan sedikit pelajaran buat kita.

Sesungguhnya, Allah sering meminta kita memberikan terbaik yang kita punya untuk-Nya. Allah, sering memerintahkan kita untuk mau menyampaikan yang paling berharga, hanya ditujukan pada-Nya. Bukan, bukan karena Allah butuh semua itu, dan juga bukan karena Allah kekurangan. Namun karena sesungguhnya Allah Maha Kaya, dan Allah sedang menguji setiap hamba-Nya.

Allah sedang menguji, apakah hamba-Nya adalah bagian dari orang-orang yang beriman dan mau bersyukur. Allah sedang menguji, apakah ada dari hamba-hamba-Nya yang mau menafkahkan harta di jalan-Nya. Dan Allah, pasti akan memberikan balasan atas upaya itu dengan pemberian yang tak akan kita bayangkan. Imbalan dan pahala yang akan kita terima, sesungguhya akan mampu membuat kita paham, bahwa Allah memang Maha Pemberi Kemuliaan.

Dan teman, mari kita berikan yang terbaik yang kita punya kepada-Nya. Marilah kita tujukan waktu, kerja dan usaha kita yang terbaik hanya kepada-Nya. Karena sesungguhnya memang, kita tak akan pernah menyadari balasan apa yang akan kita terima atas semua itu.

Allah selalu punya banyak cara-cara rahasia untuk memberikan kemuliaan bagi hamba-Nya. Dan Dia akan selalu memberikan pengganti yang lebih baik untuk semua yang ikhlas kita berikan pada-Nya

»»  read more

Gadis Bisu Pemain Biola

Berkisah tentang perjuangan gadis Thailand yang bisu dalam meraih mimpi meskipun dengan keterbelakangan dan rintangan. Dihina dan diremehkan karena kelemannya(bisu), biola hadiah dihancurkan oleh segerombolan preman, dan lain-lain. Ini merupakan sebuah iklan Pantene yang inspiratif dan menggugah semangat. Saya suka video ini dan saya putar berulang-ulang.



Apabila anda berminat untuk menyimpan dikomputer, buka http://www.keepvid.com. kemudian masukkan link youtubenya. Untuk video diatas masukkan http://www.youtube.com/watch?v=Um9KsrH377A kemudian klik download.

Jika muncul Error: Please reload the page to get download links, klik refresh ulang halaman kepvidnya. maka akan muncul link download. Klik kanan pada download, pilih save as kemudian tentukan dimana video akan di simpan di komputer. Ini adalah cara menyimpan video youtube ke komputer. berlaku untuk video-videoyang lain.

Selamat menyimak.. semoga bermanfaat dalam kehidupan kita.
»»  read more

Operator Telepon

http://lh4.ggpht.com/testing.tk/R3y-6ooJ1JI/AAAAAAAAAAA/iTR4gNq0Cw0/42-15507396.jpg


Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.

Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : “Operator”. Dan si operator ini serba tahu.

Ia tahu semua nomor telepon orang lain!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat …. Operator!!!

Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
” Disini operator…”
” Jempol saya kejepit pintu…” kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
” Apakah ibumu ada di rumah ? ” tanyanya.
” Tidak ada orang ”
” Apakah jempolmu berdarah ?”
” Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali ”
” Bisakah kamu membuka lemari es? ” tanyanya.
” Bisa, naik di bangku. ”
” Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu…”

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.

Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.

Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : ” Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?”

Ia berkata pelan : ” Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain…” Kata – kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.
” Disini operator ”
” Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?”

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan ” Disini operator ”

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian ”
operator ”
” Disini operator ”
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : ” Bisa ngga eja kata kukuruyuk ”
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : “Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?”
Saya tertawa. ” Itu Anda…. Wah waktu berlalu begitu cepat ya ”
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : ” Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon ”

Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. ” Tentu, nama saya Saly ”

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya ” Apa Anda temannya ?”
” Ya teman sangat lama ”
” Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu…”

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : “Maaf, apakah Anda bernama Paul ?”
“Ya ”
” Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya…..”
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
” Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN… Paul akan mengerti kata kata ini….”

Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain.

»»  read more

Apakah musuh utama pohon?

http://www.uiwp.uiuc.edu/porfolio_2008/delores_lloyd/Images/15_19_1---Tree--Sunrise--Northumberland_web.jpg

Ketika manusia mulai pandai melebur biji besi menjadi batang besi, lalu menempa dan membentuk lempengan, kemudian mengasahnya menjadi sebilah mata kapak yang tajam; ketika itulah pohon-pohon di dunia mulai khawatir akan nasib mereka. Pohon-pohon melihat semakin hari semakin banyak kerusakan yang diperbuat oleh manusia dengan kapak-kapaknya. Berbondong-bondong manusia memanggul kapak memasuki hutan dan menebangi pohon-pohon.

Apa jadinya bila dunia tanpa hutan yang lebat? Apa jadinya bila dunia tanpa pohon. Namun pohon tak bisa berbuat banyak. Pohon hanya bisa menitikkan air mata dan geram saat memandang satu-per-satu pohon lain bertumbangan akibat dikapaki oleh manusia-manusia. Kerusakan pohon sudah sedemikian dashyatnya. Kini hanya tertinggal sebatang pohon di hutan itu yang merintih, “Oh, mengapa manusia menciptakan kapak yang digunakan untuk menebangi pohon-pohon? Sungguh kejam kapak itu.”

Rintihan itu terdengar oleh seorang penebang yang menjawabnya sambil tertawa-tawa, “Ha..ha..ha.. wahai pohon lihatlah, sebilah mata kapak ini takkan bisa melukaimu begitu parah bila tak dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari kayu yang kuat. Sadarkah kau bahwa kayu itu berasal dari pohon - yaitu dirimu sendiri!”

Pohon, “Haaah..???”

Renungan:
Ketidakbahagiaan dapat ditelusuri ke dalam diri sendiri. Dan kenyataannya seringkali musuh terbesar seseorang justru adalah diri sendiri.
(Adapted from The Illustrated Heart Sutra - Tsai Chih Chung)
»»  read more

Perbedaan Persepsi


http://www.klikdokter.com/userfiles/persepsi%20publik.jpg

Ada seorang ayah yang menjelang ajalnya di hadapan sang Istri berpesan DUA hal kepada 2 anak laki-lakinya :
- Pertama : Jangan pernah menagih hutang kepada orang yg berhutang kepadamu.
- Kedua : Jika pergi ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Pada suatu hari sang Ibu menanyakan hal itu kepada mereka.
Jawab anak yang bungsu :

“Ini karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih”.

“Juga Ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong, padahal sebetulnya saya bisa berjalan kaki saja, tetapi karena pesan ayah itu, akibatnya pengeluaranku bertambah banyak”.

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang Ibu pun bertanya hal yang sama.
Jawab anak sulung :

“Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena Ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak pernah menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut”.

“Juga Ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam.
Karenanya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup.”
“Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama”.

MORAL CERITA :
Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda.
Jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita… pilihan ada di tangan anda.

‘Berusahalah melakukan hal biasa dengan cara yang luar biasa’

Source : From email sahabat
»»  read more

MASAKAN LIDAH

http://wb9.itrademarket.com/pdimage/52/1666452_dsci0190.jpg

Suatu ketika, ada seorang raja yang akan memilih perdana menteri untuk kerajaannya. Beberapa calon telah diuji, hingga tinggallah satu calon yang dianggapnya paling mumpuni karena memiliki kecerdasan dan sifat bijak. Namun, sebelum raja berketetapan menjadikannya sebagai perdana menteri, raja masih ingin memastikan bahwa pemuda pilihannya tak salah. Karena itu, raja pun memanggil pemuda calon perdana menteri tersebut.

"Wahai pemuda, tahukah kamu masakan yang paling baik di dunia? Dan, tolong masakkan aku makanan terbaik di dunia ini," titah sang raja.

Mendengar perintah tersebut, sang pemuda segera pergi ke pasar. Ia berjalan-jalan keliling di pasar sambil berpikir apa yang terbaik untuk dimasak bagi sang raja. Setelah lama berpikir, akhirnya dia memilih untuk membeli lidah sapi. Sesampai di rumah, dia segera memasak lidah sapi itu menjadi lima jenis sayuran dan segera diantarnya ke istana.

Raja segera menyantap hidangan yang diberikan oleh sang calon perdana menteri. Sembari mencicip, ia pun bertanya, "Masakan ini enak sekali, dibuat dari apakah sayuran ini?"

Sang pemuda pun menjawab, "Paduka yang mulia, sayur ini semuanya saya buat dari lidah sapi."

Raja pun bertanya, bagaimana sang pemuda memutuskan memilih lidah sapi sebagai masakan yang terbaik untuk sang raja. "Dari sekian banyak daging yang mahal, mengapa kamu justru memilih lidah sapi untuk dimasak?"

Sang pemuda pun menjawab, "Di dunia ini, lidah adalah salah satu komponen terpenting dan paling membawa manfaat Baginda. Raja bisa mengucapkan titah dengan lidah. Selain itu, lidah juga bisa mengabarkan hal yang baik-baik serta positif. Hebatnya lagi, dengan lidah kita juga bisa menyadarkan orang yang putus asa, bisa membuat yang kesepian jadi bahagia dan gembira."

Sang raja pun sangat puas dan senang dengan penuturan sang calon perdana menteri. Ungkapan bijak yang diceritakan dengan runtut membuat raja merasa pilihannya tak salah. Namun, sebagai raja yang punya pengalaman sangat luas, raja pun ingin mengujinya lebih lanjut. Maka, raja pun berujar kepada sang calon perdana menteri, "Sungguh, aku kagum dengan pemikiranmu. Namun, aku masih penasaran. Karena itu, kali ini cobalah buatkan aku makanan yang paling buruk di dunia."

Sang pemuda terlihat berpikir keras. Namun, ia lantas tersenyum, seperti menemukan jawaban dari titah tersebut. Maka, keesokan harinya, ia pun pergi ke pasar untuk mencari bahan makanan untuk membuat masakan paling buruk di dunia. Sesampainya di rumah, segeralah dimasaknya bahan tersebut menjadi lima masakan untuk sang raja.

Makanan itu pun segera disuguhkan pada baginda. Namun, saat melihat masakan tersebut, sang raja segera bertanya. "Apa yang kamu lakukan. Mengapa kamu kembali memasak lidah sapi untuk kau suguhkan padaku? Bukankah aku meminta kamu memasak makanan paling buruk di dunia? Sedangkan tempo hari, kamu saat aku minta masakan terbaik, kamu juga memasak lidah. Tapi, sebaliknya, kini kamu juga masak lidah sebagai masakan terburuk?"

Sang pemuda calon perdana menteri pun segera menjelaskan maksudnya, "Baginda yang mulia, di dunia ini lidah sangat berguna dan membawa banyak kebaikan. Namun, pada sisi yang lain, lidah juga bisa membawa keburukan. Lidah bisa membuat kata-kata yang salah, membuat fitnah yang mengadu domba antar manusia. Lidah yang salah akan melahirkan masalah. Lidah yang dipenuhi hal negatif akan membawa pengaruh yang bisa membuat keluarga bahkan negara tak lagi utuh. Karena itu, lidah bisa membawa kebaikan dan sekaligus keburukan. Jika ditujukan untuk kebenaran, akan menghasilkan kebahagiaan. Jika salah digunakan, bisa mendatangkan kenestapaan."

Sang raja pun makin terkagum-kagum dengan pemuda pilihannya itu. Maka, sang raja pun menobatkannya menjadi perdana menteri kerajaan dan si pemuda pun terbukti mampu menjalankan amanah sebagai pemimpin dengan penuh kebijaksanaan...

sobat........,

Lidah memang tak setajam pisau. Namun, dengan lidah, kita bisa membunuh dan melukai. Melalui kalimat yang terucap, dengan untaian kata yang terangkai, jika tak hati-hati dan dilandasi kebijaksanaan, lidah dapat menjadi "pisau" tajam yang menghujam hingga ke relung hati. Teman bisa jadi musuh, relasi bisa jadi tak lagi peduli, persaudaraan pun bisa terpecah belah.

Karena itu, gunakan lidah dengan hati-hati. Biasakan lidah mengucap kata penuh makna. Jadikan lidah penyambung tali saudara. Untai kalimat positif di setiap saat. Sebab, hanya dengan ucapan yang penuh tanggung jawab, kita akan jadi manusia berguna. Tentunya, bukan sekadar ucapan di ujung lidah belaka. Namun, harus pula disertai tindakan yang membawa manfaat nyata.

Mari, hiasi lidah dengan kebaikan, maka hidup akan bertaburkan kebahagiaan.

(andrei wongso)
»»  read more

Makna cinta....!!!

http://www.iluvislam.com/v1/includes/jscripts/tiny_mce/plugins/imagemanager/library/umum/ain/love_quran_1.jpg

Makna Cinta…

أحبك حبين حب الـهوى # وحب لأنك أهل لذاكا

وأما الذي هو حب الهوى # فشغلي بذكرك عمن سواكـا

وأما الذي أنت أهل له # فكشفك لي الحجب حتى أراكا

فلا الحمد في ذا أو ذاك لي # ولكن لك الحمـد في ذا وذاكـا

Aku mencintai-Mu dengan dua cinta

Cinta yang timbul dari kerinduan hatiku dan cinta dari anugrah-Mu

Adapun cinta dari kerinduanku

Menenggelamkan hati berzikir pada-Mu daripada selain Kamu

Adapun cinta yang dari anugrah-Mu

Adalah anugrah-Mu membukakan tabir sehingga aku melihat wajah-Mu

Tidak ada puji untuk ini dan untuk itu bagiku

Akan tetapi dari-Mu segala puji baik untuk ini dan untuk itu”.

إلهى لو كنت أعبدك خوفا من نارك فأحرقني بنار جهنم

وإذا كنت أعبدك طمعا في جنتك فأحرمنيها

وإما كنت أعبدك من أجل محبتك فلآ تحرمني من مشاهدة وجهك

“Wahai, Tuhan! Apabika aku beribadah kepada-Mu hanya karena takut kepada neraka-Mu maka bakarlah aku di neraka-Mu. Dan apabila aku beribadah kepada-Mu hanya menginginkan surga-Mu maka keluarkanlah aku dari surga-Mu. Tetapi, jika aku beribadah kepada-Mu hanya untuk-Mu semata, berikanlah kepadaku keindahan-Mu yang abadi “.

Menurut ulama salaf, sebagaimana yang dikutip oleh al-Qusyayri, kecintaan seseorang kepada Allah itu suatu kondisi yang dirasakan hatinya, yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sedang menurut al-Qurasyi, hakikat cinta itu jika kamu memberi, maka kamu memberikan semua yang kamu miliki kepada orang yang kamu cintai, tanpa tersisa sedikit pun. Bagi al-Muhasibi cinta itu sebagai rasa kecenderunganmu kepada sesuatu secara keseluruhan, kemudian kamu lebih mementingkan cinta itu daripada dirimu, jiwamu atau hartamu, kemudian kesetiaanmu padanya, baik ketika berada di tempat sunyi atau di tempat terbuka, kemudian dia memberitahukan kepadamu tentang keteledoran cintamu.

Menurut Asmaran AS dalam Pengantar Studi Tasawuf:

Sesungguhnya mahabbah itu bersumber dari iman. Karena itu, dari imanlah orang dapat mencintai Allah sebagai cinta tingkat pertama, kemudian baru cintanya kepada sesuatu yang lain. Dengan demikian, berarti orang yang mencintai Allah, tidak akan mengorbankan hukum Allah karena kepentingan pribadinya. Dan sebagai konsekuensi dari cintanya kepada Allah, ia juga mencintai rasul-Nya, dan juga harus mencintai seluruh makhluk-Nya.

Dia, yang mengutip Abu Nashr al-Tusi, dalam Al-Luma` melanjutkan dengan membagi al-mahabbah menjadi 3 (tiga) tingkatan

1. Cinta orang banyak (biasa, pen.), yakni mereka yang sudah kenal pada Tuhan dengan zikr, suka menyebut nama-nama Allah dan memperoleh kesenangan dalam berdialog dengan Tuhan. Senantiasa memuji Tuhan.

2. Cinta para mutahaqqiqin, yaitu mereka yang sudah kenal pada Tuhan, pada kebesaranNya, pada kekuasaanNya, pada ilmuNya dan lain sebagainya. Cinta yang dapat menghilangkan tabir yang memisahkan diri seseorang dengan Tuhan. Dengan demikian ia dapat melihat rahasia-rahasia yang ada pada Tuhan. Ia mengadakan dialog dengan Tuhan dan memperoleh kesenangan dari dialog itu. Cinta yang kedua ini membuat orangnya sanggup menghilangkan kehendak dan sifat-sifatnya sendiri, sedangkan hatinya penuh dengan perasaan cinta pada Tuhan dan selalu rindu pada-Nya.

3. Cinta para siddiqin dan ’arifin, yaitu mereka yang kenal betul pada Tuhan. Yang dilihat dan dirasa bukan lagi cinta, tetapi diri yang dicintai. Akhirnya sifat-sifat yang dicintai masuk ke dalam diri yang mencintai .

Definisi cinta dari uraian di atas adalah menurut para ulama’ salaf. Dan cinta yang dimaksud di atas adalah cinta kepada Allah. Terus apa sich makna cinta menurut yang lain ?

1. Menurut kamus besar bahasa Indonesia Cinta berarti senang sekali, sayang sekali, suka sekali.
2. Menurut teman saya yang bijak cinta itu memberi apa yang sudah menjadi hak orang yang kita cinta, dan meminta dari orang yang kita cinta apa yang sudah menjadi hak kita.
3. Menurut Kahlil Gibran cinta tidak punya makna selain mewujudkan maknanya sendiri. Cinta tidak memberikan apa-apa pada manusia, kecuali keseluruhan dirinya, dan cintapun tidak mengambil apa-apa dari manusia, kecuali dari dirinya sendiri.

Nah sekarang menurut pendapat saya cinta itu adalah fitrah manusia yang diberikan oleh Allah, perasaan ingin menyayangi, ingin melindungi, ingin memberi, pokoknya ingin memberikan yang baik-baik kepada sesuatu yang kita cinta. Jadi Insya Allah semua manusia dan makhluk yang ada di bumi ini punya cinta. Jadi kalau kita ada yang bilang hewan tidak punya cinta mungkin karena kita tigak tahu bahasa hewan, tidak bisa berinteraksi dengan hewa. Maka beruntunglah manusia yang memiliki rasa cinta yang besar.
»»  read more

Kisah Seorang Ibu

http://img3.ak.crunchyroll.com/i/spire1/9a06c9298c2191a1e211fd97140713381242868582_full.jpg

Alkisah, beberapa tahun yang silam,seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.

” Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda.

“Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke dua ”,jawab ibu itu.

” Wouw… hebat sekali putra ibu” pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.

” Kalau saya tidak salah ,anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu??Bagaimana dengan kakak adik-adik nya ??”

” Oh ya tentu ” si Ibu bercerita :

”Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat kerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke tujuh menjadi Dosen di Semarang.””

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh.

” Terus bagaimana dengan anak pertama ibu ??”

Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, ” anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak ”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu….. kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi petani ???

“Apakah kamu mau tahu jawabannya?????? …

Please scroll….
.
.
.
.
.
.
.
.
…Please scroll
.
.
.
.
.
.
.
...Dengan tersenyum ibu itumenjawab,

” Ooo …tidak tidak begitu nak….Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani ”

Note :

Pelajaran Hari Ini : Semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca buku itu sampai selesai. Orang bijak berbicara “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN ”

»»  read more

Arti Persahabatan

http://irfanchemist.files.wordpress.com/2009/02/2421829205_56ac44f40a.jpg


Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.
Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya…
Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.
Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.
Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.
Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.
Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.
Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.
Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu ?? Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai ?? Siapa yang ingin bersama kamu saat kamu tak bisa memberikan apa-apa ??

MEREKALAH SAHABATMU

Hargai dan peliharalah selalu persahabatanmu
»»  read more

Alasan kenapa cincin pernikahan selalu ada di jari manis

Ini dia alasan kenapa cincin pernikahan selalu ada di jari manis, bagi yang mau nikah dan udah nikah mungkin belom banyak yang mengetahui alasannya.

Kenapa Cincin pernikahan selalu ada di jari manis, kok bukan di jari lain, saya sebetulnya juga bingung tapi setelah baca suatu artikel, menarik juga untuk diperhatikan. Coba deh ikuti langkah berikut ini, kalian pasti takjub karena Tuhan benar-benar membuat keajaiban (ini berasal dari kutipan Cina):

1. Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar).
2. Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya.


3. Permainan dimulai, 5 pasang jari tetapi hanya 1 pasang yang tidak terpisahkan.
4. Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari menwakili orang tua, ibu jari bisa dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.
5. Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereke memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita.
6. Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak-anak. Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.
7. Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup anda dan pasangan anda akan terus melekat satu sama lain.

»»  read more

Seseorang yang mencintai kamu

disyuzuyx9
Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu. Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.
Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah / gila.
Tp ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karna semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.
Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu.
Tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tau.
Seseorang yang mencintai kamu, akan mencaci maki atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya, karna ia peduli.
Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu.
Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup / berdenyut / bergetar untuk kamu.
Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata – kata itu tepat waktunya.
Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karna ia tidak mau mengingkari janjinya.
Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama lamanya.
Seseorang yang mencintai kamu, selalu memberitahumu untuk tidak berpikir terlalu banyak, karna ia sudah merencanakan semuanya untukmu.
Ia ingin memberikan kehidupan yang terbaik di masa mendatang. Ia ingin memberikanmu suatu kejutan, percayalah dia dapat melakukannya.
Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan istimewa, seperti perayaan hari jadi.
Tetapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.
Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu.
Tetapi hanya ia yang akan mengatakan kata I Love You pada situasi yang spesial, karna ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu.
Seseorang yang benar – benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja krn ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya.
Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum.
Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan.
Tetapi, iaakan membawakan kopermu dan menanyakan: “Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari?” dengan hatinya yang tulus.
Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam.
Jika kamu menanyakan: mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata: Ketika kamu marah penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah.
Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar – benar bekerja / manjur / berguna.
Seseorang yang mencintaimu, selalu memanggil kamu dengan sebutan gadis kecil.
Tetapi sewaktu ia menginginkan untuk membuat keputusan besar, dialah org pertama yang ingin mendengar saran dari kamu.
Seseorang yang mencintaimu, tidak suka akan boneka kecil seperti : beruang teddy.
Tapi ia akan selalu meletakkan boneka yang kamu hadiahkan di atas tempat tidurnya.
Seseorang yang mencintaimu, saat bertengkar, dia akan meminta maaf dengan tak terkontrol (secara terus menerus) meskipun kamu yang bersalah dan nantinya ia akan mengirimkan pesan kepadamu : “Sayang, sebenarnya itu adalah kesalahan kamu dan kamu sendiri sudah mengetahuinya”.
Seseorang yang mencintaimu, ketika merindukanmu, ia ingin membelikanmu seikat mawar dan menunggu dengan bodohnya di bawah apartemenmu.
Tapi ia tidak pernah tau, apa yang ia beli adalah bunga aster.
Tapi itu tidak menjadi masalah, karna dalam hatinya itu ialah bunga mawar.
Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata – kata manis.
Tetapi kamu tau, kecupannya sudah menyalurkan semua hasratnya kepadamu.
»»  read more

Jawaban Tuhan

http://adhiwin.files.wordpress.com/2008/02/normal_absolute_68_9036.jpg

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar dipulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.
Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai. Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit.
Dan yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya.Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru:

"Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.

"Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini", jawab mereka…

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar,itu adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.
»»  read more

Renungan Untuk Para Pengantin

 http://weddingphotographers1.files.wordpress.com/2008/07/wedding-photography.jpg

UNTUK SUAMI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Laki-laki)

Pernikahan atau perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia,
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah ...
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah...
Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama ...
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing) -nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ...
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, ber-hati²lah meluruskannya ...
Pernikahan ataupun perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa ...
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh ... Amiiin



UNTUK ISTRI
(Sebuah Syair Renungan Singkat Bagi Wanita)

Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,
Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Isa atau Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh ...
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,
Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,
Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya
Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru Kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ... Amiiin


~Untuk sahabatku yang akan menjadi pengantin, semoga senantiasa mendapat keberkahan dan kebaikan dari Allah Smile

Sumber : dari sebuah milis
»»  read more

Makan Sate

 http://blog.saraswati-kulturservice.de/wp-content/uploads/2008/06/item_38946703malay-sate-1.jpg

Ada seorang pegawai negeri yang saleh pulang kerja lembur pada akhir bulan. Sementara pulang, dalam keadaan perut lapar sehabis lembur, dia berpikir alangkah enaknya kalau sampai di rumah nanti makan nasi panas dengan lauknya yang dibuat isteri tercintanya.  Setelah sampai rumah dia disambut isterinya lalu cuci tangan dan minta disediakan makan. Isterinya menyampaikan bahwa makanan yang ada tinggal nasi dan hanya sedikit sayur bayam tanpa lauk. Sebagai orang yang saleh si pegawai negeri bersyukur karena menyadari bahwa setiap akhir bulan uang pasti sudah habis sehingga bisa makan pun sudah syukur.


Tiba-tiba dia punya ide alangkah nikmatnya kalau sore itu makan dengan sate ayam yang ada di dekat rumahnya karena sehabis lembur dia dapat uang transport yang bisa dipakai jajan sate ayam. Namun dia berpikir alangkah egoisnya kalau dia makan sate sendirian dan isterinya tidak. Dan besok mereka harus makan apa kalau uangnya dipakai jajan sate. Makan sate berdua dengan uang transport yang didapat barusan tidak cukup. Sebagai orang yang saleh dia memutuskan untuk memberikan uangnya kepada isterinya untuk membeli lauk pauk untuk besoknya. Tapi sore ini lauknya tidak ada.  Maka pikirnya mungkin nikmat juga kalau dia makan nasi panas di dekat penjual sate sebab jika bisa mencium baunya saja rasanya sudah seperti makan sate sungguhan. Maka berangkatlah dia sambil bawa nasi sendiri ke dekat tukang sate. Tentu dia cari posisi duduk dimana angin bertiup. Maka makanlah si pegawai negeri itu dengan lahap sambil tersenyum, rupanya nikmat juga walaupun hanya mencium  bau sate.

Lalu selesailah sudah makannya dan perut sudah kenyang tetapi alangkah terkejutnya ketika mau pulang dia ditagih penjual sate untuk membayar. Dia berdalih bahwa dia tidak makan satenya. Jawab tukang sate ngotot bahwa kalau tidak ada bau sate yang dia bikin tentu tidak bisa makan dengan lahap. Lanjutnya bahwa dia duduk dekat tempat jualan sate memang dengan sengaja mau mencium aroma sate sebagai lauk makannya. Tukang sate tetap menuntut bayaran atas aroma sate itu.

Bingunglah si pegawai negeri ini atas  tuntutan si penjual sate karena tidak punya uang sama sekali. Ketika tanya berapa harus bayar maka tukang sate menjawab kalau nasi sate 5 ribu rupiah maka untuk mencium dengan sengaja aroma sate cukup seribu saja. Cukup fair juga tukang sate itu. Sementara berdebat kebetulan datanglah ketua RT setempat, orang tua yang dikenal bijaksana, ke tempat itu untuk membeli sate. Maka mengadulah mereka masing-masing dengan argumentasinya kepada orang tua bijaksana ini. Mereka berjanji apa saja yang diputuskan orang tua ini akan mereka turuti karena mereka tahu pasti akan ada jalan keluar. Pikir tukang sate pastilah dia akan dibayar tetapi pikir si pegawai negeri pastilah tidak akan disuruh membayar karena memang tidak pernah merasakan sate kecuali aromanya saja.

Terjadilah suasana hening menunggu keputusan. Lalu orang tua itu berkata bahwa si pegawai negeri memang harus membayar karena dengan sengaja telah mencium aroma  sate dengan tujuan sebagai lauknya meskipun hanya dalam bayangannya. Maka terkejutlah si pegawai negeri dan tersenyumlah si tukang sate atas keputusan itu. Si pegawai negeri terhenyak berpikir bagaimana dia harus membayarnya karena tidak punya uang. Mendadak orang tua bijaksana itu merogoh kantongnya dan mengeluarkan uang recehan seratusan dan dua ratusan dari kantong celananya dan mulai menghitung seratus, dua ratus, lima ratus, cring.. cring.. cring... sampai genap seribu rupiah. Semua mata memperhatikan tangan sang orang tua tersebut
ketika menghitung uangnya.

Lalu katanya kepada si penjual sate, "Apakah anda melihat uang yang saya hitung jumlahnya seribu?"

Jawab si tukang sate, "Benar".

Orang tua itu juga bertanya, "Apakah anda juga mendengar gemerincing uang yang saya hitung?"

Jawab si tukang sate itu pula, "Benar".

"Baiklah kalau begitu", kata orang tua bijaksana kepada kedua  orang yang bersengketa, "Persoalan ini telah selesai!".

Terkejutlah si tukang sate bagaimana akhirnya bisa begini. Orang tua itu menjelaskan, "Yang satu dituntut membayar karena telah mencium aroma sate dan yang lain tentu juga harus puas telah dibayar setelah melihat dan mendengar gemericingnya uang seribu rupiah, karena yang satu hanya dapat 'makan sate' dalam bayangannya maka cukuplah adil yang lainya juga dibayar dengan 'melihat dan mendengar' uangnya saja.."

***

Pesan moralnya bahwa ada banyak pesan agama yang sangat berguna yang telah didengar, dilihat bahkan dirasakan, tetapi ternyata hanya sampai di pikiran atau menjadi pengetahuan saja, namun tidak benar-benar dialami atau dilakukan.

Banyak ajaran melalui para Dai, pengkotbah yang telah didengar, dipahami, bahkan dapat dirasakan kebenarannya, tetapi apakah ini hanya semacam "bau sate" saja, tetapi tidak pernah dialami atau dilakukan?

Meskipun ketika mendengar sangatlah tersentuh dengan kepala manggut-manggut bahkan sampai menangis...

Semoga memberi inspirasi!
»»  read more

Shi sang che you mama hao.. (Must Read!! Great Story!)

Kekasih yang saling mencintai. Sang pria berasal dari
keluarga kaya, dan merupakan orang yang terpandang di kota tersebut.
Sedangkan sang wanita adalah seorang yatim piatu, hidup serba
kekurangan, tetapi cantik, lemah lembut, dan baik hati. Kelebihan inilah
yang membuat sang pria jatuh hati.

Sang wanita hamil di luar nikah. Sang pria lalu mengajaknya menikah, dengan
membawa sang wanita ke rumahnya. Seperti yang sudah mereka duga, orang tua
sang pria tidak menyukai wanita tsb. Sebagai orang yang
terpandang di kota tsb, latar belakang wanita tsb akan merusak reputasi
keluarga. Sebaliknya, mereka bahkan telah mencarikan jodoh yang sepadan
untuk anaknya. Sang pria berusaha menyakinkan orang tuanya, bahwa ia sudah
menetapkan keputusannya, apapun resikonya bagi dia.


Sang wanita merasa tak berdaya, tetapi sang pria menyakinkan wanita tsb
bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Sang pria terus berargumen
dengan orang tuanya, bahkan membantah perkataan orangtuanya, sesuatu yang
belum pernah dilakukannya selama hidupnya (di zaman dulu, umumnya seorang
anak sangat tunduk pada orang tuanya).


Sebulan telah berlalu, sang pria gagal untuk membujuk orang tuanya agar
menerima calon istrinya. Sang orang tua juga stress karena gagal membujuk
anak satu-satunya, agar berpisah dengan wanita tsb, yang menurut
mereka akan sangat merugikan masa depannya.

Sang pria akhirnya menetapkan pilihan untuk kawin lari. Ia memutuskan untuk
meninggalkan semuanya demi sang kekasih. Waktu keberangkatan pun
ditetapkan, tetapi rupanya rencana ini diketahui oleh orang tua sang pria.
Maka ketika saatnya tiba, sang ortu mengunci anaknya di dalam kamar dan
dijaga ketat oleh para bawahan di rumahnya yang besar.

Sebagai gantinya, kedua orang tua datang ke tempat yang telah ditentukan
sepasang kekasih tsb untuk melarikan diri. Sang wanita sangat terkejut
dengan kedatangan ayah dan ibu sang pria... Mereka kemudian memohon
pengertian dari sang wanita, agar meninggalkan anak mereka satu-satunya.

Menurut mereka, dengan perbedaan status sosial yang sangat besar,
perkawinan mereka hanya akan menjadi gunjingan seluruh penduduk kota,
reputasi anaknya akan tercemar, orang2 tidak akan menghormatinya lagi.
Akibatnya, bisnis yang akan diwariskan kepada anak mereka akan bangkrut
secara perlahan2.


Mereka bahkan memberikan uang dalam jumlah banyak, dengan permohonan agar
wanita tsb meninggalkan kota ini, tidak bertemu dengan anaknya lagi, dan
menggugurkan kandungannya. Uang tsb dapat digunakan untuk membiayai
hidupnya di tempat lain.


Sang wanita menangis tersedu-sedu. Dalam hati kecilnya, ia sadar bahwa
perbedaan status sosial yang sangat jauh, akan menimbulkan banyak kesulitan
bagi kekasihnya. Akhirnya, ia setuju untuk meninggalkan kota ini,
tetapi menolak untuk menerima uang tsb. Ia mencintai sang pria, bukan
uangnya. Walaupun ia sepenuhnya sadar, jalan hidupnya ke depan akan sangat
sulit?.


Ibu sang pria kembali memohon kepada wanita tsb untuk meninggalkan sepucuk
surat kepada mereka, yang menyatakan bahwa ia memilih berpisah dengan sang
pria. Ibu sang pria kuatir anaknya akan terus mencari
kekasihnya, dan tidak mau meneruskan usaha orang tuanya. 'Walaupun ia kelak
bukan suamimu, bukankah Anda ingin melihatnya sebagai seseorang yang
berhasil? Ini adalah untuk kebaikan kalian berdua', kata sang ibu.


Dengan berat hati, sang wanita menulis surat. Ia menjelaskan bahwa ia sudah
memutuskan untuk pergi meninggalkan sang pria. Ia sadar bahwa keberadaannya
hanya akan merugikan sang pria. Ia minta maaf karena telah melanggar janji
setia mereka berdua, bahwa mereka akan selalu bersama dalam menghadapi
penolakan2 akibat perbedaan status sosial mereka. Ia tidak kuat lagi
menahan penderitaan ini, dan memutuskan untuk berpisah.

Tetesan air mata sang wanita tampak membasahi surat tersebut.


Sang wanita yang malang tsb tampak tidak punya pilihan lain. Ia terjebak
antara moral dan cintanya. Sang wanita segera meninggalkan kota itu,
sendirian. Ia menuju sebuah desa yang lebih terpencil.. Disana, ia
bertekad untuk melahirkan dan membesarkan anaknya.


==========000000000 0======== ======


Tiga tahun telah berlalu. Ternyata wanita tersebut telah menjadi seorang
ibu. Anaknya seorang laki2. Sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk
membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah
industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam
sesuai dengan pesanan pelanggan. Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan
ini sambil menggendong anak di punggungnya.

Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak
memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi
sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya. ..


Di usia tiga tahun, suatu saat, sang anak tiba2 sakit keras. Demamnya
sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb harus
menginap di rumah sakit selama beberapa hari.. Biaya pengobatan telah
menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan
itupun belum cukup. Ibu tsb akhirnya juga meminjam ke sana-sini, kepada
siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.


Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup
ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya. Ramuan tsb terdiri dari
obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi
sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang
sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak
mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan
belum terbayar.


Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk
mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak permintaannya,
untuk bayar di akhir bulan saat gajian.


Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide. Ia mencari alkohol yang ada
di rumahnya, sebilah pisau dapur, dan sepotong kain. Setelah pisau dapur
dibersihkan dengan alkohol, sang ibu nekad mengambil sekerat daging dari
pahanya. Agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur, ia mengikat
mulutnya dengan sepotong kain. Darah berhamburan. Sang ibu tengah berjuang
mengambil dagingnya sendiri, sambil berusaha tidak
mengeluarkan suara kesakitan yang teramat sangat?..


Hujan lebatpun turun. Lebatnya hujan menyebabkan rintihan kesakitan sang
ibu tidak terdengar oleh para tetangga, terutama oleh anaknya sendiri.
Tampaknya langit juga tersentuh dengan pengorbanan yang
sedang dilakukan oleh sang ibu ............ .


==========000000000 0======== ======


Enam tahun telah berlalu, anaknya tumbuh menjadi seorang anak yang tampan,
cerdas, dan berbudi pekerti. Ia juga sangat sayang ibunya... Di hari minggu,
mereka sering pergi ke taman di desa tersebut, bermain
bersama, dan bersama2 menyanyikan lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau'
(terjemahannya 'Di Dunia ini, hanya ibu seorang yang baik').


Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga
toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari.

Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. Sang anak
terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam
hari. Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan
biaya untuk sekolahnya. Ia memang seorang anak yang cerdas.


Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat
membelikan sebuah jam tangan, yang sangat didambakan ibunya selama ini.
Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah
pemilik toko menyebutkan harganya. Jam tangan itu sederhana, tidak terlalu
mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain
yang perlu dibiayai.


Sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia
meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan jam tangan tsb, karena ia
akan membelinya bulan depan. 'Apakah kamu punya uang?'
tanya sang pemilik toko. 'Tidak sekarang, nanti saya akan punya', kata sang
anak dengan serius.


Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli jam tangan tsb.
Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2.



Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya 'Dari mana kamu mendapatkan
uang itu? Bukan mencuri kan?'. 'Saya tidak mencuri, kakek.

Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik becak pulang
pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari
sekolah ke rumah, uang jajan dan uang becaknya saya simpan untuk beli jam
ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku
tentang hal ini. Ia akan marah' kata sang anak. Sang pemilik toko tampak
kagum pada anak tsb.


Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera
memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan jam tangan tsb. Sang
ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. Jam
tangan ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari
mana uang untuk membeli jam tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab.



'Apakah kamu mencuri, Nak?' Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin
ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut.

Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya
telah mencuri. 'Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah
ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?' kata sang ibu.


Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada
anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis,
sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar. Hatinya begitu
perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus
melakukannya, demi kebaikan anaknya.


Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah
tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. 'Ia
sebenarnya anak yang baik', kata salah satu tetangganya.

Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu
tetangganya yang merupakan familinya.


Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika
mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan.
Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon
agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.


'Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh
menyembunyikan sesuatu dari ibunya'. Sang anak mengikuti nasehat kakek itu.
Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak
tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpan jam
tangan tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang
tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga
menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke
rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan
uang membeli jam tangan kesukaan ibunya.


Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tsb,
begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya,
keduanya menangis dengan tersedu-sedu. 'Maafkan saya, Nak.'

'Tidak Bu, saya yang bersalah'... ......... .. ..



===========000= ========= =======


Sementara itu, ternyata ayah dari sang anak sudah menikah, tetapi istrinya
mandul. Mereka tidak punya anak. Sang ortu sangat sedih akan hal ini,
karena tidak akan ada yang mewarisi usaha mereka kelak.


Ketika sang ibu dan anaknya berjalan2 ke kota, dalam sebuah kesempatan,
mereka bertemu dengan sang ayah dan istrinya. Sang ayah baru menyadari
bahwa sebenarnya ia sudah punya anak dari darah dagingnya
sendiri. Ia mengajak mereka berkunjung ke rumahnya, bersedia menanggung
semua biaya hidup mereka, tetapi sang ibu menolak. Kami bisa hidup dengan
baik tanpa bantuanmu.


Berita ini segera diketahui oleh orang tua sang pria. Mereka begitu ingin
melihat cucunya, tetapi sang ibu tidak mau mengizinkan.


===========000= ========= ========


Di pertengahan tahun, penyakit sang anak kembali kambuh. Dokter mengatakan
bahwa penyakit sang anak butuh operasi dan perawatan yang konsisten. Kalau
kambuh lagi, akan membahayakan jiwanya.


Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya. Tetapi biaya
medis tidaklah murah, ia tidak sanggup membiayainya.


Sang ibu kembali berpikir keras. Tetapi ia tidak menemukan solusi yang
tepat. Satu2nya jalan keluar adalah menyerahkan anaknya kepada sang ayah,
karena sang ayahlah yang mampu membiayai perawatannya.


Maka di hari Minggu ini, sang ibu kembali mengajak anaknya berkeliling
kota, bermain2 di taman kesukaan mereka. Mereka gembira sekali, menyanyikan
lagu 'Shi Sang Chi You Mama Hau', lagu kesayangan
mereka. Untuk sejenak, sang ibu melupakan semua penderitaannya, ia hanyut
dalam kegembiraan bersama sang anak.


Sepulang ke rumah, ibu menjelaskan keadaannya pada sang anak. Sang anak
menolak untuk tinggal bersama ayahnya, karena ia hanya ingin dengan ibu.
'Tetapi ibu tidak mampu membiayai perawatan kamu, Nak' kata
ibu. 'Tidak apa2 Bu, saya tidak perlu dirawat. Saya sudah sehat, bila bisa
bersama2 dengan ibu. Bila sudah besar nanti, saya akan cari banyak uang
untuk biaya perawatan saya dan untuk ibu. Nanti, ibu tidak perlu bekerja
lagi, Bu', kata sang anak. Tetapi ibu memaksa akan berkunjung ke rumah sang
ayah keesokan harinya. Penyakitnya memang bisa kambuh setiap saat.


Disana ia diperkenalkan dengan kakek dan neneknya. Keduanya sangat senang
melihat anak imut tersebut. Ketika ibunya hendak pulang, sang anak meronta2
ingin ikut pulang dengan ibunya. Walaupun diberikan
mainan kesukaan sang anak, yang tidak pernah ia peroleh saat bersama
ibunya, sang anak menolak. 'Saya ingin Ibu, saya tidak mau mainan itu',
teriak sang anak dengan nada yang polos. Dengan hati sedih dan menangis,
sang ibu berkata 'Nak, kamu harus dengar nasehat ibu. Tinggallah di sini.
Ayah, kakek dan nenek akan bermain bersamamu..' 'Tidak, aku tidak mau
mereka. Saya hanya mau ibu, saya sayang ibu, bukankah ibu juga sayang saya?
Ibu sekarang tidak mau saya lagi', sang anak mulai menangis.


Bujukan demi bujukan ibunya untuk tinggal di rumah besar tsb tidak
didengarkan anak kecil tsb. Sang anak menangis tersedu2 'Kalau ibu sayang
padaku, bawalah saya pergi, Bu'. Sampai pada akhirnya, ibunya
memaksa dengan mengatakan 'Benar, ibu tidak sayang kamu lagi. Tinggallah
disini', ibunya segera lari keluar meninggalkan rumah tsb. Tampak anaknya
meronta2 dengan ledakan tangis yang memilukan.


Di rumah, sang ibu kembali meratapi nasibnya. Tangisannya begitu menyayat
hati, ia telah berpisah dengan anaknya. Ia tidak diperbolehkan menjenguk
anaknya, tetapi mereka berjanji akan merawat anaknya dengan
baik. Diantara isak tangisnya, ia tidak menemukan arti hidup ini lagi. Ia
telah kehilangan satu2nya alasan untuk hidup, anaknya tercinta.


Kemudian ibu yang malang itu mengambil pisau dapur untuk memotong urat
nadinya. Tetapi saat akan dilakukan, ia sadar bahwa anaknya mungkin tidak
akan diperlakukan dengan baik. Tidak, ia harus hidup untuk
mengetahui bahwa anaknya diperlakukan dengan baik. Segera, niat bunuh diri
itu dibatalkan, demi anaknya juga........ .. ..
»»  read more